Menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),
Indonesia memiliki 6 persen potensi air dunia atau 21 persen potensi air di
Asia Pasifik.Namun ironisnya dari waktu ke waktu rakyat Indonesia mengalami
krisis air bersih, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya karena
sumber-sumber air yang ada telah rusak atau tercemar. Selain itu kebutuhan akan
konsumsi air naik sebesar 15-35 persen perkapita per tahun. Sedangkan
ketersediaan air bersih cenderung melambat akibat kerusakan alam dan
pencemaran. Dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 200 juta, kebutuhan
air bersih menjadi semakin mendesak. Sumber bahan baku air bersih di Indonesia
berasal dari sungai, sumur, air artesis, mata air, dan lain-lain. Sumber air
perusahaan daerah air minum (PDAM) di seluruh Indonesia berasal dari 201
sungai,248 mata air dan 91 artesis. Pada 2020 diperkirakan jumlah penduduk
perkotaan menca-pai 150,2 juta jiwa dengan konsumsi per kapita sebesar 125
liter, sehingga kebutuhan air akan mencapai 18,775 miliar liter per hari.
Menurut LIPI, kebutuhan air untuk industri akan melonjak sebesar 700 persen
pada 2025. Untuk perumahan naik rata-rata 65 persen dan untuk produksi pangan
naik 100 persen. Pada umumnya sungai-sungai di Jawa dan Sumatera berada pada
kondisi yang sangat memprihatinkan. Sebagian besar sungai yang merupakan sumber
air bagi masyarakat telah tercemar oleh limbah industri maupun domestik. Water
Supply & Sanitation Collaborative Council (2007) melaporkan bahwa sebanyak
2,6 miliar manusia atau 40 persen penduduk dunia tidak memiliki akses untuk
mendapatkan sanitasi dasar. Sedangkan hampir 1 miliar penduduk dunia nyaris
tidak mendapatkan air sama sekali. Sedangkan menurut Kompas (5/10/07), 24 juta
penduduk Indonesia tidak memiliki akses terhadap fasilitas dasar, seperti
penyediaan air bersih, jauh melebihi negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Krisis Air
Bersih
Kita saat ini tengah berada di paruh tenggat waktu
untuk pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (Millennium Development Goals -
MDGs) yang mencakup berbagai target spesifik untuk mengurangi hingga separuh
jumlah penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air bersih dan layak pakai.
Dunia masih menghadapi tantangan yang serius menyangkut ketersediaan air bersih
dan sanitasi. Peringatan Hari Air Sedunia mengingatkan kita akan realitas yang
ada, dan fakta bahwa kekurangan air kronis berdampak pada sekitar 900 juta
penduduk di seluruh dunia serta merupakan ancaman terhadap kerusakan sistem
ekologi, meningkatnya persaingan untuk mendapatkan air, serta meruncingkan ketegangan
lintas batas. Beberapa negara Afrika mengalami bencana kelaparan akibat kemarau
panjang dan sulitnya mendapat air. Kendati secara harafiah dunia tidak akan
kehabisan air karena air hanya berganti siklus, tempat dan waktu. Tapi
kelangkaan air merupakan ancaman nyata dalam pembangunan manusia di berbagai
tempat dan sebagian besar proporsi penduduk dunia. Menurut laporan UNDP (1997)
sekitar 700 juta penduduk di 43 negara hidup di bawah ambang batas kebutuhan
air minimum yaitu 1,700 meter kubik per orang per tahun. Dan diperkirakan dalam
20 tahun ke depan sekitar 3 milyar penduduk dunia akan hidup di bawah ambang
batas tersebut. Meningkatnya kebutuhan air akibat perluasan kota, industri,
pertanian, serta tuntutan akan energi semakin menyulitkan kondisi masyarakat
miskin yang memang sudah rentan terhadap ketersediaan makanan dan mata
pencaharian. Laporan Pembangunan Manusia (Human Development Report) PBB 2006
menyerukan pengakuan terhadap kebutuhan air bersih dengan harga yang terjangkau
sebagai hak asasi manusia. Perusahaan air minum harus menekan harga semurah
mungkin untuk produk air yang dihasilkannya dan melakukan subsidi silang antara
pelanggan kaya dengan pelanggan dari kalangan masyarakat miskin. Ironisnya,
kita hidup dalam dunia dimana semakin kecil pendapatan seseorang, semakin besar
biaya yang harus dikeluarkan orang tersebut untuk memenuhi kebutuhannya akan
air. Rumah tangga yang termiskin di negara berkembang menghabiskan hampir 10
persen dari pendapatan mereka untuk memenuhi kebutuhan akan air. Sementara di
negara maju jika pendapatan yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan akan air
melebihi 3 persen, keadaan tersebut akan dipandang sebagai kesulitan ekonomi.
Air bersih (PAM) di negara kaya dan maju justru lebih murah ketimbang di
negara-negara berkembang. Di Jakarta atau kota-kota besar lain misalnya,
penduduk miskin harus membeli dengan harga Rp 2.000-Rp 5.000 untuk satu derigen
air bersih. Air tersebut hanya digunakan untuk minum dan memasak, sedangkan
untuk keperluan MCK (mandi cuci kakus) mereka menggunakan air sungai yang keruh
dan tercemar.Tak usah jauh-jauh, jika kita berkunjung ke Bagan Percut,Deli
Serdang kehidupan perkampungan nelayan yang aliran sungainya hanya beberapa
kilometer ke Belawan itu sungguh memprihatinkan. Di sana aktivitas seperti
mandi, mencuci bahkan buang air besar dilakukan di pinggiran sungai yang keruh.
Saluran air dari PDAM tidak ada di sana. Air memang melimpah ruah di sungai
tapi sangat sulit mencari air bersih.
Kesadaran
Bersama
Perlu kesadaran bersama agar masyarakat menjaga
sumber-sumber air yang ada termasuk sungai-sungai yang banyak terdapat di
Indonesia. Kebiasaan membuang limbah, sampah bahkan kotoran ke sungai perlu
dihentikan. Bukankah lebih baik jika limbah pabrik dibuat penampungan
netralisasi terlebih dahulu di darat. Sampah-sampah yang ada bukankah lebih
baik dibakar atau di tanam di darat ketimbang dihanyutkan ke sungai. Masyarakat
di sepanjang sungai bukankah lebih baik membuat septic tank atau WC umum di
darat ketimbang membuang hajat di sungai yang tak lain adalah sumber air dari
air yang mereka pakai sendiri? Air sebagai sumber kehidupan telah dipahami
semua orang. Sayangnya hanya sedikit yang memahami bahwa air adalah sumber daya
alam terbatas bahkan sangat rentan keberadaannya. Sebagian besar masyarakat
masih mengeksploitasi sumber daya air dengan mengabaikan kaidah-kaidah
keberlanjutan (sustainability). Akibatnya berbagai musibah kerap terjadi
seperti banjir, longsor dan kekeringan yang frekuensinya makin meningkat
sehingga menelan banyak korban harta benda dan nyawa sia-sia. Oleh karena itu,
peringatan Hari Air Sedunia harus bisa mengingatkan kita semua akan pentingnya
menjaga kelestarian sumber-sumber air yang ada untuk mendukung kesejahteraan
hidup bersama. ***
( Diposkan oleh Jong Java ).
Ahli pembuatan, perawatan dan konstruksi aneka Tangki Air Fiber, Tangki
Panel, Tangki STP, Tangki Solar, Tangki Kimia, Septic Tank, Tangki Pendingin, Tangki Panel,
Tangki Panel Fiber, Roof Tank, Tangki FRP, Kontraktor Tangki Fiber, Tangki Penampungan
Air, Tangki Kimia, Tangki BBM, Tangki STP, Tangki Tanam, Tangki
Panel Rooftank, Waste Water Treatment Plant, Sewage Treatment Fiberglass Water Tank, Insulated Panel Tank, FRP Water Storage
Tank, Fiberglass Water Tank,Insulated Panel Tank FRP Water
Storage Tank, GRP Water Storage Tank,Stainless Steel Water Tank,Pressed Steel
Tanks,Sectional Water Tank, Chemical Storage Tank, PE Water Tanks, HDPE Storage
Tank,Rain Water Storage Tank, Rain Water Harvesting Tank, SMC Panel Tank, Mild
Steel Tank and Bolted Storage Tanks, fiberseptic tank
biotech, Sewage Treatment Plant, IPAL Septic Tank, dll.
Kami Cipta Abadi adalah usaha mikro menengah ahli dan berpengalaman dalam
usaha pabrikasi fiberglass, disain dan kontruksi FRP ( Industry Spesialist).
Produk-produk dan hasil pekerjaan kami telah dikenal luas akan kualitas,
keawetan dan tahan lama hingga puluhan tahun.
Melayani dan mengerjakan pesanan khusus ke seluruh wilayah Jakarta, Bogor,
Depok, dan Bekasi, Pulau Jawa, Sumatera dan seluruh wilayah Indonesia..
Sanggup bekerja dalam tekanan waktu di setiap kondisi lapangan dan iklim.
Dengan semakin ketatnya persaingan, dibutuhkan
kerja keras dan profesionalisme maka
dengan itu kami mengutamakan mutu produk dan pelayanan yang terbaik demi
kepuasan, kenyamanan dan loyalitas konsumen.
Kami
memproduksi dan menjual Tangki Panel, Panel Fiber, Tangki Fiber, Tangki Panel Fiber, Septic Tank Fiber, Panel
Tank, Tangki Mobile, Tangki Panel, Tangki Panel Fiber, Roof Tank, Tangki FRP,
Kontraktor Tangki Fiber, Tangki Penampungan Air, Tangki Kimia, Tangki BBM,
Tangki STP, Tangki Tanam, Tangki Panel Rooftank, Waste Water Treatment Plant, Sewage Treatment Fiberglass Water Tank, Insulated Panel Tank, FRP Water Storage
Tank, Fiberglass Water Tank,Insulated Panel Tank FRP Water
Storage Tank, GRP Water Storage Tank,Stainless Steel Water Tank,Pressed Steel
Tanks,Sectional Water Tank, Chemical Storage Tank, PE Water Tanks, HDPE Storage
Tank,Rain Water Storage Tank, Rain Water Harvesting Tank, SMC Panel Tank, Mild
Steel Tank and Bolted Storage Tanks, fiberseptic tank
biotech, Sewage Treatment Plant, IPAL Septic Tank
Selain
Tangki Fiber kami juga menerima pembuatan bermacam-macam produk dari bahan
fiberglass, seperti seluncur fiber untuk wahana waterboom, tempat sampah fiber,
tempat sampah sulo, tempat sampah
tanam, tong sampah gandeng, tandon fiber, kapal fiber, fiber boat, depot air minum dari fiber, Dispenser fiber, Box
motor fiber, waterpark fiber, tangga darurat fiber untuk digedung-gedung,
furniture fiber, aquarium fiber, kolam fiber, septitank fiber, toilet fiber,
arena bermain fiber, atap fiber, dll.
Untuk informasi
lebih lanjut hubungi kami :
R o y
a l C i p t a A b a d i
Alamat
: Jalan Elang No.04 RT.004/RW.06 Jati Raden - Jati Sampurna, Bekasi 17433
Telepon :
021-92198446 / 0878 3654 8677 / 0821 1426 1210
Contact Person
: Wanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar